Wajib Tahu! Inilah Ikan Red Devil Danau Toba yang Digemari Pecinta Ikan Hias




sirip.my.id -  Ikan red devil atau ikan setan merah menjadi lagi pembicaraan jagat maya, karena banyak disukai oleh pencinta ikan hias.


Walau sebenarnya, beberapa lalu ikan setan merah ini sudah menggelisahkan beberapa nelayan di Danau Toba, Sumatera Utara.

Ikan yang warna merah ini mengakibatkan komunitas ikan epidemik yang di budidayakan di Danau Toba makin tipis.


Namun, ikan red devil yang menggelisahkan nelayan di Danau Toba, malah disukai beberapa pencinta ikan hias? Berikut keterangan mengenai ikan itu.


Ikan red devil memiliki nama latin Cichlasoma Labiatum, terhitung tipe ikan air tawar dan orang memercayainya dengan panggilan Ikan Louhan.


Asal mula ikan red devil datang dari Danau Managua dan Danau Nikaragua di Amerika tengah.


Menurut berita, ikan iblis merah ini masuk ke perairan umum secara tidak menyengaja dari keramba jala apung yang terikut bertepatan dengan benih yang disebar.


Ikan setan merah ini terdaftar masuk ke Indonesia sekitaran 1990-an, dibawa dari Malaysia dan Singapura, lalu menyebar di sejumlah waduk bikinan di Indonesia.


Pelepasan ikan tanpa pembahasan, hingga mereka tumbuh secara cepat dan berlimpah sampai memimpin perairan itu.


Penting untuk dipahami, ikan setan merah ini hidup di wilayah permukaan dan teritorial satu perairan.


Tidak itu saja, Ikan ini disebutkan gampang berkembang biak karena betina dapat keluarkan beberapa ribu telur, dan bisa bertelur selama setahun



ternyata ikan setan merah / red devils ini merusak ekosistem dan meresahkan para nelayan.


Pemprov Sumatera Utara (Pemprovsu) dan Pemerintahan kabupaten (Pemkab) sekitaran Danau Toba harus selekasnya lakukan jalan keluar efisien menyelematkan ikan species ikan yang lain yang berada di perairan Danau Toba dari ikan ‘kanibal' Setan Merah sekarang ini menggelisahkan beberapa nelayan perairan Danau Toba.


Ini diingatkan Sekretaris Komisi B DPRD Sumut mengepalai bidang perikanan Ahmad Hadian ke reporter, Sabtu (16/4/2022) di Medan, tekait teror Ikan Setan Merah semakin ramai di peraian Danau Toba.


Alumni taruna perikanan ini mengatakan, komunitas Ikan Setan Merah (Cichlasoma Labiatum) di perairan Danau Toba bertambah, semantara species ini sebagai ikan yang karakternya agresif dan kanibal pada species ikan yang lain. Keadaan ini sudah memberikan ancaman komunitas ikan epidemik Danau Toba yakni Ikan Nila, Mujair dan Ikan Mas, hingga membuat nelayan di teritori itu risau karena terancam mata pencariannya.


"Kita meminta Pemprovsu lewat OPD berkaitan cepat responsif pada keadaan ini dan segara mengambil beberapa tindakan realitas membantu nelayan Danau Toba. Gubsu harus selekasnya bekerjasama dengan beberapa bupati yang daerahnya bersinggungan dengan perairan Danau Toba dan Balai Riset Perikanan Air Tawar untuk cari jalan keluar yang pas," katanya.


Menurut politikus PKS ini, umumnya alternative jalan keluar paling aman dengan lakukan penangkapan secara masiv pada ikan kanibal ini. Kemungkinan dapat dibikin seperti program khusus secara marathon. "Supaya program penangkapan ikan kanibal ini berjalan secara terus-menerus sampai kehadirannya betul-betul lenyap, harus ada aktivitas kelanjutan terprogram berbentuk usaha saat panen," anjurannya.


Hasil tangkapan ikan setan merah ini, kata anggota dewan dari dapil Asahan, Batubara dan Tanjungbalai ini, dapat digunakan jadi bahan olahan yang berharga ekonomis. Di sejumlah tempat di Jawa dengan kasus sama, ikan ini dapat dibikin ikan asin, keripik, abon atau tepung ikan untuk bahan kombinasi pakan ternak.


Secara bertepatan dengan program penangkapan, imbuhnya kembali, juga harus dilaksanakan restocking / penanaman kembali secara masal ikan nila atau ikan mas di Danau Toba ukuran di atas 5 cm supaya tidak sanggup dikanibal ikan setan merah, hingga diharap dengan bertahap komunitas Ikan Setan Merah akan terkalahkan

Link copied to clipboard.